PENGERTIAN KURIKULUM
MAKALAH
Disusun Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI
Dosen Pengampu
AFIFUL IKHWAN, M.Pd.I
|
Kelompok 1
Disusun :
1.
Bahroji
2.
Sulistiani
3.
Khoirul Anam
4.
Maratul Khasanah
PAI - SEMESTER III
PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH (STAIM)
TULUNGAGUNG
SEPTEMBER 2015
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW
beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama Islam.
Kemudian dari pada itu, saya sadar bahwa dalam menyusun
makalah ini banyak yang membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan
segala hormat saya sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Ketua Sekolah
Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM)
Tulungagung Bapak Nurul Amin, M.Ag
2. Dosen pengampu
yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini Bpk. Afiful Ikhwan M.Pd.I
3. Teman – teman
dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini .
Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut saya hanya
dapat berdo' a dan memohon kepada Allah
SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi amal soleh di mata Allah SWT.
Amin.
Dan dalam penyusunan makalah ini saya sadar bahwa masih
banyak kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu saya mengharapkan keritikan
positif, sehingga bisa diperbaiki seperlunya.
Akhirnya saya tetap berharap semoga makalah ini menjadi
butir-butir amalan saya dan bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi
seluruh pembaca. Amin Yaa Robbal 'Alamin.
(PENYUSUN)
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ....................................................................................................... i
Kata Pengantar
....................................................................................................... ii
Daftar Isi .............................................................................................................. .. iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ……….………………………………….
1
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum ……………………………………. 3
B. Fungsi Kurikulum ………………………………….……… 6
C. Konsep Kurikulum ………………………….…………….. 7
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ………………………………………………. 9
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………… 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Pembentukan suatu organisasi yaitu untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Begitu pula dengan salah satu organisasi yang
sangat besar seperti dunia persekolahan dalam tingkat nasional. Untuk
mencapai tujuan pendidikan maka harus dibuat rancangan untuk mencapai tujuan
tersebut agar dalam pelaksanaannya terorganisir dan terarah. Oleh karena itulah
kita mengenal yang namanya kurikulum.
Kurikulum
berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah bagi
pihak-pihak yang terkait. Selain sebagai pedoman, bagi siswa
kurikulum memiliki enam fungsi, yaitu: fungsi penyesuaian, fungsi
pengintegrasian, fungsi diferensiasi, fungsi persiapan, fungsi pemilihan, dan
fungsi diagnostik.
Kurikulum dipersiapkan dan dikembangkan untuk
mencapai tujuan pendidikan, yakni mempersiapkan peserta didik agar mereka dapat
hidup di masyarakat. Makna dapat hidup di masyarakat itu memiliki arti
luas, yang bukan saja berhubungan dengan kemampuan peserta didik untuk
menginternalisasi nilai atau hidup sesuai dengan norma-norma masyarakat akan
tetapi juga pendidikan harus berisi tentang pemberian pengalaman agar anak
dapat mengembangkan kemampuannya sesuai dengan minat dan bakat mereka. Dengan
demikian dalam sistem pendidikan kurikulum merupakan komponen yang sangat
penting, sebab di dalamnya bukan hanya menyangkut tujuan dan arah pendidikan
saja akan tetapi juga pengalaman belajar yang harus dimilki setiap siswa serta
bagaimana mengorganisasi pengalaman itu sendiri.
Kedudukan kurikulum ini sangat strategis dalam seluruh aspek
kegiatan pendidikan. Mengingat
pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan
kehidupan manusia, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa
memahami konsep dasar dari kurikulum.
Pada dasarnya kurikulum merupakan suatu sistem yang terdiri dari
beberapa komponen. Komponen-komponen kurikulum suatu lembaga pendidikan dapat
diidentifikasi dengan cara mengkaji suatu kurikulum lembaga pendidikan itu.
Mengingat pentingnya pemahaman menyeluruh
konsep dasar dari kurikulum ini, maka penulis tergerak untuk menyusunnya
menjadi sebuah makalah yang khusus mengungkap mengenai hal tersebut. Kiranya kehadiran makalah ini dapat
sedikit membuka wawasan para pembaca semua.
B. Rumusan
Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah
dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah pengertian dari kurikulum ?
2. Apakah Fungsi Kurikulum ?
3. Apa saja Konsep Kurikulum dalam Pendidikan?
C. Tujuan
Masalah
Mengacu dari rumusan masalah diatas,
maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian dari kurikulum.
2. Mengetahui Fungsi Kurikulum.
3. Mengetahui konsep kurikulum dalam Pendidikan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kurikulum
Kata Kurikulum memiliki banyak arti
yang berbeda tergantung dari posisi seseorang dalam system pendidikan . Sebagai
contoh, seorang pembuat kurikulum akan melihatnya sebagai suatu rencana untuk
pengalaman kurikulum di
sekolah ( yang ideal); seorang guru akan melihatnya sebagai pemerintah atau
orang yang biasanya berada di luar ruang kelas yang mengatakan padanya unutk
mengajar
(mempraktekkan); seorang siswa akan
melihatnya sebagai apa yang harus saya pelajari untuk lulus sekolah atau madrasah
(kenyataan) dan orang tua melihatnya sebagai apa yang sebenarnya telah
dipelajari oleh anak saya di sekolah (prestasi). Pihak lain mungkin akan
melihatnya sebagai buku atau materi unutk guru dan siswa.
Istilah
kurikulum di gunakan pertama kali pada olahraga pada zaman Yunani kuno yang
berasal dari kata curir dan curer, yang artinya jarak yang harus
ditempuh oleh seorang atlit. Pada waktu itu , orang mengistilahkan dengan
tempat berpacu atau tempat berlari dari mulai start sampai finish. (Wina(Sanjaya,200:1)[1][1] Istilah Kurikulum kemudian
digunakan dalam dunia pendidikan.
Dalam dunia pendidikan, para ahli
memiliki pandangan yang beragam tentang kurikulum. Pengertian kurikulum
berkembang sejalan dengan perkembangan
praktik dan teori pendidikan.
Pengertian
kurikulum yang ditinjau dari beberapa sudut pandang :
1. Pengertian Kurikulum Secara Tradisional
Dalam pandangan lama kurikulum
dipandang sebagai kumpulan mata pelajaran
yang harus disampaikan oleh guru atau dipelajari oleh siswa.
Pelajaran-pelajaran materi apa yang harus ditempuh di sekolah madrasah, itulah
kurikulum.
Kurikulum dalam arti sejumlah mata
pelajaran ya hams ditempuh oleh murid, menurut Oemar Hamalik, mempunyai implikasi bahwa mata
pelajaran pada hakekatnya adalah pengalaman masa lampau dan tujuan
mempelajarinya adalah untuk memperoleh ijazah.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi berdampak pada pergeseran fungsi sekolah. Seiring dengan perkembangan
informasi dan teknologi sekolah tidak saja dituntut untuk rnembekalai berbagai
macam ilmu pengetahuan yang sangat cepat berkembang, tetapi juga dituntut untuk
dapat mengembangkan minat bakat, membentuk moral kepribadian, bahkan berbagai
macam ketrampilan yang dibutuhkan untuk memenhuni dunia kerja. Pergeseran
fungsi sekolah tersebut berdampak pada
pergeseran makna kurikulum, dimana kurikulum tidak lagi dipandang sebagai mata
pelajaran akan tetapi dianggap sebagai pengalaman belajar siswa. dijelaskan
oleh William F. Pinar da bukunya What is Curriculum Theory, yang menjelas bahwa
kurikulum pada saat mi adalah dimaknai sebagai pengalaman belajar. Pergeseran
makna ini disebab pengaruh humanisme, seni, dan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
2. Pengertian Kurikulum Secara Modern :
Menurut Saylor J. Gallen &
William N. Alexander dalam bukunya “Curriculum Planning” menyatakan Kurikulum
adalah “Keseluruhan usaha sekolah untuk mempengaruhi belajar baik berlangsung
dikelas, dihalaman maupun diluar sekolah”. [2][2]
Menurut B. Ragan, beliau
mengemukakan bahwa “Kurikulum adalah semua pengalaman anak dibawah tanggung
jawab sekolah”.
Menurut Soedijarto, “Kurikulum
adalah segala pengalaman dan kegiatan belajar yang direncanakan dan diorganisir
untuk diatasi oleh siswa atau mahasiswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan bagi suatu lembaga pendidikan”.
Selain itu, kurikulum dalam pandangan modern juga
berarti pada methodology. Misalnya,
Hilda Taba dalam bukunyanya Curriculum Development, menuliskan Currikulum
is, after all, a way of preparing young people to participate as productive
members of our culturer”. Artinya, kurikulum adalah cara mempersiapkan
manusia untuk berpartisipasi sebagai anggota yang produktif dan suatu budaya.[3][3]
Sesuai penjelasan David Pratt bahwa:
“A curriculum is anorganized set of formal educational and or
training intentions “. Artinya, kurikulum adalah seperangkat organisasi
pendidikan formal atau pusat-pusat latihan.
Dari berbagai pengertian kurikulum
diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum ditinjau dari pandangan modern merupakan suatu usaha terencana
dan terorganisir untuk menciptakan suatu pengalaman belajar pada siswa dibawah
tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut S.Nasution kurikulum dapat
ditinjau sebagai berikut :
1.
Kurikulum
dapat dilihat sebagai produk yakni sebagai hasil karya para pengembang
kurikulum, biasanya dalam suatu panitia. Hasilnya dituangkan dalam bentuk buku
atau pedoman kurikulum, misalnya berisisejumlah mata pelajaran yang harus
diajarkan.
2.
Kurikulum dapat pula dipandang sebagai program,yakni alat yang dilakukan
oleh sekolah atau madrasah untuk mencapai tujuannya. ini dapat berupa
mengajarkan berbagai mata pelajaran tetapi dapat juga meliputi segala kegiatan
yang dianggap dapat mempengaruhi perkembangan siswa misalnya perkumpulan
sekolah atau madrasah, pertandingan,pramuka, warung sekolah atau madrasah dan
lain-lain.
3.
Kurikulum dapat pula dipandang sebagai hal-hal yang diharapkan akan
dipelajari siswa, yakni pengetahuan, sikap, keterampilan tertentu. Apa yang diharapkan
akan dipelajari tidak selalu sama dengan apa yang benar-benar dipelajari.
4. Kurikulum sebagai pengalaman
siswa. Ketiga pandangan di atas berkenaan dengan perencanaan kurikulum
sedangkan pandangan ini mengenai apa yang secara aktual menjadi kenyataan pada
tiap siswa. Ada kemungkinan, bahwa apa yang diwujudkan pada diri anak berbeda
dengan apa yang diharapkan menurut rencana
Dan beberapa definisi kurikulum yang
telah disebutkan di atas bisa diambil kesimpulan, bahwa kurikulum merupakan
pengalaman peserta didik baik di sekolah atau madrasah maupun di luar sekolah
di bawah bimbingan sekolah. Kurikulum tidak hanya terbatas pada mata pelajaran,
tetapi meliputi segala sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan peserta
didik, dan bisa menentukan arah atau mengantisipasi sesuatu yang akan terjadi.
Dengan kata lain kurikulum haruslah menunjukkan kepada apa yang sebenarnya haru
dipelajari oleh peserta didik.
B. Fungsi Kurikulum
1. Kurikulum dalam rangka mencapai
tujuan. Bila tujuan pendidikan yang diinginkan tidak tercapai orang cenderung
meninjau kembali alat yang digunaka untuk mencapai tujuan tersebut.
2.
Bagi siswa kurikulum berfungsi sebagai organisasi belajar yang harus
dikuasai dan dikembangka seirama perkembangan siswa.
3.
Bagi guru, kurikulum berfungsi
a)
sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman
belajar siswa.
b) sebagai alat untuk mengadakan
evaluasi perkembangan siswa
c) sebagai pedoman dalam mengatur
kegiatan pendidikan.
4. Bagi kepala sekolah dan pembiƱa sekolah kurikulum
berfungsi
a) sebagai pedoman dalam
melaksanakan fungsi supervisi, yaitu memperbaiki situasi belajar.
b) sebagai pedoman untuk fungsi
supervisi dalam menciptakan situasi untuk menunjang situasi belajar.
c) sebagai pedoman dalam fungsi supervisi
untuk membantu guru dalam memperbaiki situasi belajar.
d) sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi kemajuan belajar
mengajar.
5.
Bagi orang tua murid, kurikulum. berfungsi sebagai panduan untuk
membantu anak.
6. Bagi sekolah pada tingkatan di
atasnya, kurikulum berfungsi sebagai
pemeliharaan keseimbangan proses pendidikan dan penyiapan tenaga guru.
7. Bagi masyarakat dan pemakai
lulusan sekolah, kurikulum berfungsi dalam memberikan bantuan guru dalam
memperlancar pelaksanaan program pendidikan yang membutuhkan kerja sama dengan
pihak orang tua/masyarakat untuk menyempurnakan program pendidikan di sekolah
agar bisa lebih serasi dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja.
C. Konsep Kurikulum
Konsep terpenting yang perlu
mendapatkan penjelasan dalam teori kurikulum adalah konsep kurikulum. Ada tiga
konsep tentang kurikulum, kurikulum sebagai substansi, sebagai sistem, dan
sebagai bidang studi.[5][5]
a.
Konsep
pertama,
kurikulum sebagai suatu substansi/rencana :
Suatu kurikulum, dipandang orang sebagai
suatu rencana kegiatan belajar bagi murid-murid di sekolah, atau sebagai suatu perangkat
tujuan yang ingin dicapai. Suatu kurikulum juga dapat menunjuk kepada suatu dokumen yang berisi rumusan
tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar-mengajar, jadwal, dan evaluasi.
Suatu kurikulum juga dapat digambarkan sebagai dokumen tertulis sebagai hasil
persetujuan bersama antara para penyusun kurikulum dan pemegang kebijaksanaan
pendidikan dengan masyarakat. Suatu kurikulum juga dapat mencakup lingkup
tertentu, suatu sekolah, suatu kabupaten, propinsi, ataupun seluruh negara.
b. Konsep kedua, adalah kurikulum sebagai suatu
sistem
Sistem kurikulum merupakan bagian dari
sistem persekolahan, sistem pendidikan, bahkan sistem masyarakat. Suatu sistem
kurikulum mencakup struktur personalia, dan prosedur kerja bagaimana cara menyusun
suatu kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi, dan menyempurnakannya. Hasil dari
suatu sistem kurikulum adalah tersusunnya suatu kurikulum, dan fungsi dari
sistem kurikulum adalah bagaimana memelihara kurikulum agar tetap dinamis.
c. Konsep ketiga, kurikulum sebagai
suatu bidang studi:
Yaitu bidang studi kurikulum. Ini
merupakan bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan pengajaran.
Tujuan kurikulum sebagai bidang studi adalah mengembangkan ilmu tentang
kurikulum dan sistem kurikulum. Mereka yang mendalami bidang kurikulum
mempelajari konsep-konsep dasar tentang kurikulum. Melalui studi kepustakaan
dan berbagai kegiatan penelitian dan percobaan, mereka menemukan hal-hal barn
yang dapat memperkaya dan memperkuat bidang studi kurikulum.
Seperti halnya
para ahli ilmu sosial lainnya, para ahli teori kurikulum juga dituntut untuk :
1. mengembangkan
definisi-definisi deskriptif dan preskriptif dari istilah-istilah teknis
2. mengadakan klasifikasi
tentang pengetahuan yang telah ada dalam pengetahuan-pengetahuan baru
3. melakukan
penelitian inferensial dan prediktif
4. mengembangkan
subsubteori kurikulum, mengembangkan dan melaksanakan model-model kurikulum.
Keempat tuntutan tersebut menjadi
kewajiban seorang ahli teori kurikulum. Melalui pencapaian keempat hal tersebut
baik sebagai subtansi,sebagai sistem, maupun bidang studi kurikulum dapat
bertahan dan dikembangkan.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
- Awal mulanya kata curriculum digunakan dalam bidang olahraga karena memiliki
arti suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari mulai
dari garis start sampai dengan finish. Namun pada tahun 1995 istilah kurikulum
digunakan dalam dunia pendidikan, dengan pengertian sebagai rencana
dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari
peserta didik dalam menempuh pendidikan di lembaga pendidikan. Berdasarkan seluruh pandangan
dari berbagai sudut mengenai pengertian kurikulum, maka dapat
disimpulkan pengertian
kurikulum adalah sederet rancangan peraturan pembelajaran yang
dibuat oleh institusi pendidikan untuk membantu peserta didik mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
- Fungsi
Kurikulum
kurikulum berfungsi sebagai
organisasi belajar yang harus dikuasai dan dikembangka seirama perkembangan
siswa.
- Konsep Kurikulum
a.
Konsep pertama, kurikulum sebagai suatu
substansi/rencana :
b. Konsep kedua, adalah kurikulum sebagai suatu
sistem
c. Konsep ketiga, kurikulum
sebagai suatu bidang studi:
DAFTAR
PUSTAKA
Harun Asrohah,Anas Amin Alamsyah, Pengembangan Kurikulum,
kopertaisIV Press, Surabaya 2014
http://mhadhicahyadi.blogspot.co.id/2014/12/makalah-pengertian-dimensi-fungsi-dan.html
Suratmanskaters.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-konsep-fungsi-dan-peranan.html
[1][1]
Harun Asrohah,Anas Amin Alamsyah, Pengembangan Kurikulum” Surabaya: kopertaisIV
Press, 2014) hlm.27
[2][2]
http://mhadhicahyadi.blogspot.co.id/2014/12/makalah-pengertian-dimensi-fungsi-dan.html
[3][3]
.Harun Asrohah,Anas Amin Alamsyah, Pengembangan Kurikulum” (Surabaya:
kopertaisIV Press, 2014) hlm.29
[4][4].Harun
Asrohah,Anas Amin Alamsyah, Pengembangan Kurikulum” (Surabaya:
kopertaisIV Press, 2014) hlm30.
[5][5]
Suratmanskaters.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-konsep-fungsi-dan-peranan.html