Minggu, 13 Desember 2015

PENGERTIAN KURIKULUM MAKALAH

PENGERTIAN KURIKULUM
MAKALAH
Disusun Untuk  Memenuhi Tugas Mata Kuliah
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI
Dosen Pengampu
AFIFUL IKHWAN, M.Pd.I
staim muh ta
 












Kelompok 1
Disusun :
1.        Bahroji
2.        Sulistiani
3.        Khoirul Anam
4.        Maratul Khasanah

PAI - SEMESTER III
PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH (STAIM)
TULUNGAGUNG
SEPTEMBER  2015
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama Islam.
Kemudian dari pada itu, saya sadar bahwa dalam menyusun makalah ini banyak yang membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala hormat saya sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1.    Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM)  Tulungagung  Bapak    Nurul Amin, M.Ag
2.   Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan  makalah ini Bpk. Afiful Ikhwan M.Pd.I
3.    Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini .
Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut saya hanya dapat  berdo' a dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi amal soleh di mata Allah SWT. Amin.
Dan dalam penyusunan makalah ini saya sadar bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu saya mengharapkan keritikan positif, sehingga bisa diperbaiki seperlunya.
Akhirnya saya tetap berharap semoga makalah ini menjadi butir-butir amalan saya dan bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi seluruh pembaca. Amin Yaa Robbal 'Alamin.

(PENYUSUN)
ii




DAFTAR ISI

Halaman Judul .......................................................................................................              i
Kata Pengantar .......................................................................................................             ii
Daftar Isi  ..............................................................................................................  ..                        iii                    
BAB I        PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang ……….………………………………….                   1

BAB II       PEMBAHASAN
                   A.  Pengertian Kurikulum  …………………………………….          3
                   B.  Fungsi Kurikulum ………………………………….………          6
                   C.  Konsep Kurikulum ………………………….……………..           7
                  
BAB III     PENUTUP
        Kesimpulan   ……………………………………………….                           9

DAFTAR PUSTAKA   ……………………………………………………………           10






iii

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
Pembentukan suatu organisasi yaitu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Begitu pula dengan salah satu organisasi yang sangat besar seperti dunia persekolahan dalam tingkat nasional. Untuk mencapai tujuan pendidikan maka harus dibuat rancangan untuk mencapai tujuan tersebut agar dalam pelaksanaannya terorganisir dan terarah. Oleh karena itulah kita mengenal yang namanya kurikulum.
Kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah bagi pihak-pihak yang terkait.  Selain sebagai pedoman, bagi siswa kurikulum memiliki enam fungsi, yaitu: fungsi penyesuaian, fungsi pengintegrasian, fungsi diferensiasi, fungsi persiapan, fungsi pemilihan, dan fungsi diagnostik.
 Kurikulum dipersiapkan dan dikembangkan untuk mencapai tujuan pendidikan, yakni mempersiapkan peserta didik agar mereka dapat hidup di masyarakat. Makna dapat hidup di masyarakat itu memiliki arti luas, yang bukan saja berhubungan dengan kemampuan peserta didik untuk menginternalisasi nilai atau hidup sesuai dengan norma-norma masyarakat akan tetapi juga pendidikan harus berisi tentang pemberian pengalaman agar anak dapat mengembangkan kemampuannya sesuai dengan minat dan bakat mereka. Dengan demikian dalam sistem pendidikan kurikulum merupakan komponen yang sangat penting, sebab di dalamnya bukan hanya menyangkut tujuan dan arah pendidikan saja akan tetapi juga pengalaman belajar yang harus dimilki setiap siswa serta bagaimana mengorganisasi pengalaman itu sendiri.
Kedudukan kurikulum ini sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.  Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa memahami konsep dasar dari kurikulum.  Pada dasarnya kurikulum merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen. Komponen-komponen kurikulum suatu lembaga pendidikan dapat diidentifikasi dengan cara mengkaji suatu kurikulum lembaga pendidikan itu.
 Mengingat pentingnya pemahaman menyeluruh konsep dasar dari kurikulum ini, maka penulis tergerak untuk menyusunnya menjadi sebuah makalah yang khusus mengungkap mengenai hal tersebut. Kiranya kehadiran makalah ini dapat sedikit membuka wawasan para pembaca semua.


B.   Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Apakah pengertian dari kurikulum ?
2.      Apakah Fungsi Kurikulum ?
3.   Apa saja Konsep Kurikulum dalam Pendidikan?

C.  Tujuan Masalah
Mengacu dari rumusan masalah diatas, maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.    Mengetahui pengertian dari kurikulum.
2.    Mengetahui Fungsi Kurikulum.
3.  Mengetahui konsep kurikulum dalam Pendidikan.













BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian  Kurikulum
Kata Kurikulum memiliki banyak arti yang berbeda tergantung dari posisi seseorang dalam system pendidikan . Sebagai contoh, seorang pembuat kurikulum akan melihatnya sebagai suatu rencana untuk pengalaman             kurikulum di sekolah ( yang ideal); seorang guru akan melihatnya sebagai pemerintah atau orang yang biasanya berada di luar ruang kelas yang mengatakan padanya unutk mengajar
(mempraktekkan); seorang siswa akan melihatnya sebagai apa yang harus saya pelajari untuk lulus sekolah atau madrasah (kenyataan) dan orang tua melihatnya sebagai apa yang sebenarnya telah dipelajari oleh anak saya di sekolah (prestasi). Pihak lain mungkin akan melihatnya sebagai buku atau materi unutk guru dan siswa.
            Istilah kurikulum di gunakan pertama kali pada olahraga pada zaman Yunani kuno yang berasal dari kata curir dan curer, yang artinya jarak yang harus ditempuh oleh seorang atlit. Pada waktu itu , orang mengistilahkan dengan tempat berpacu atau tempat berlari dari mulai start sampai finish.     (Wina(Sanjaya,200:1)[1][1] Istilah Kurikulum kemudian digunakan  dalam dunia pendidikan.
Dalam dunia pendidikan, para ahli memiliki pandangan yang beragam tentang kurikulum. Pengertian kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan  praktik dan teori pendidikan.
Pengertian kurikulum yang ditinjau dari beberapa sudut pandang :
1.  Pengertian Kurikulum Secara Tradisional
Dalam pandangan lama kurikulum dipandang sebagai kumpulan mata pelajaran  yang harus disampaikan oleh guru atau dipelajari oleh siswa. Pelajaran-pelajaran materi apa yang harus ditempuh di sekolah madrasah, itulah kurikulum.
Kurikulum dalam arti sejumlah mata pelajaran ya hams ditempuh oleh murid, menurut Oemar  Hamalik, mempunyai implikasi bahwa mata pelajaran pada hakekatnya adalah pengalaman masa lampau dan tujuan mempelajarinya adalah untuk memperoleh ijazah.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada pergeseran fungsi sekolah. Seiring dengan perkembangan informasi dan teknologi sekolah tidak saja dituntut untuk rnembekalai berbagai macam ilmu pengetahuan yang sangat cepat berkembang, tetapi juga dituntut untuk dapat mengembangkan minat bakat, membentuk moral kepribadian, bahkan berbagai macam ketrampilan yang dibutuhkan untuk memenhuni dunia kerja. Pergeseran fungsi sekolah tersebut  berdampak pada pergeseran makna kurikulum, dimana kurikulum tidak lagi dipandang sebagai mata pelajaran akan tetapi dianggap sebagai pengalaman belajar siswa. dijelaskan oleh William F. Pinar da bukunya What is Curriculum Theory, yang menjelas bahwa kurikulum pada saat mi adalah dimaknai sebagai pengalaman belajar. Pergeseran makna ini disebab pengaruh humanisme, seni, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.   Pengertian Kurikulum Secara Modern :
                          Menurut Saylor J. Gallen & William N. Alexander dalam bukunya “Curriculum Planning” menyatakan Kurikulum adalah “Keseluruhan usaha sekolah untuk mempengaruhi belajar baik berlangsung dikelas, dihalaman maupun diluar sekolah”. [2][2]
                               Menurut B. Ragan, beliau mengemukakan bahwa “Kurikulum adalah semua pengalaman anak dibawah tanggung jawab sekolah”.
      Menurut Soedijarto, “Kurikulum adalah segala pengalaman dan kegiatan belajar yang direncanakan dan diorganisir untuk diatasi oleh siswa atau mahasiswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan bagi suatu lembaga pendidikan”.
Selain  itu, kurikulum dalam pandangan modern juga berarti  pada methodology. Misalnya, Hilda Taba dalam bukunyanya Curriculum Development, menuliskan Currikulum is, after all, a way of preparing young people to participate as productive members of our culturer”. Artinya, kurikulum adalah cara mempersiapkan manusia untuk berpartisipasi sebagai anggota yang produktif dan suatu budaya.[3][3]
Sesuai penjelasan David Pratt bahwa: “A curriculum is anorganized set of formal educational and or training intentions “. Artinya, kurikulum adalah seperangkat organisasi pendidikan formal atau pusat-pusat latihan.
Dari berbagai pengertian kurikulum diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum ditinjau dari pandangan modern merupakan suatu usaha terencana dan terorganisir untuk menciptakan suatu pengalaman belajar pada siswa dibawah tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut S.Nasution kurikulum dapat ditinjau sebagai berikut :
1.        Kurikulum dapat dilihat sebagai produk yakni sebagai hasil karya para pengembang kurikulum, biasanya dalam suatu panitia. Hasilnya dituangkan dalam bentuk buku atau pedoman kurikulum, misalnya berisisejumlah mata pelajaran yang harus diajarkan.
2.  Kurikulum dapat pula dipandang sebagai program,yakni alat yang dilakukan oleh sekolah atau madrasah untuk mencapai tujuannya. ini dapat berupa mengajarkan berbagai mata pelajaran tetapi dapat juga meliputi segala kegiatan yang dianggap dapat mempengaruhi perkembangan siswa misalnya perkumpulan sekolah atau madrasah, pertandingan,pramuka, warung sekolah atau madrasah dan lain-lain.
3.    Kurikulum dapat pula dipandang sebagai hal-hal yang diharapkan akan dipelajari siswa, yakni pengetahuan, sikap, keterampilan tertentu. Apa yang diharapkan akan dipelajari tidak selalu sama dengan apa yang benar-benar dipelajari.
4. Kurikulum sebagai pengalaman siswa. Ketiga pandangan di atas berkenaan dengan perencanaan kurikulum sedangkan pandangan ini mengenai apa yang secara aktual menjadi kenyataan pada tiap siswa. Ada kemungkinan, bahwa apa yang diwujudkan pada diri anak berbeda dengan apa yang diharapkan menurut rencana
Dan beberapa definisi kurikulum yang telah disebutkan di atas bisa diambil kesimpulan, bahwa kurikulum merupakan pengalaman peserta didik baik di sekolah atau madrasah maupun di luar sekolah di bawah bimbingan sekolah. Kurikulum tidak hanya terbatas pada mata pelajaran, tetapi meliputi segala sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan peserta didik, dan bisa menentukan arah atau mengantisipasi sesuatu yang akan terjadi. Dengan kata lain kurikulum haruslah menunjukkan kepada apa yang sebenarnya haru dipelajari oleh peserta didik.
B. Fungsi Kurikulum
Menurut Sutopo dan Soemanto sebagaimana dikuti oleh Muhammad Joko Susilo kurikulum berfungsi:[4][4]
1. Kurikulum dalam rangka mencapai tujuan. Bila tujuan pendidikan yang diinginkan tidak tercapai orang cenderung meninjau kembali alat yang digunaka untuk mencapai tujuan tersebut.
2.  Bagi siswa kurikulum berfungsi sebagai organisasi belajar yang harus dikuasai dan dikembangka seirama perkembangan siswa.
3.  Bagi guru, kurikulum berfungsi
a)  sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar siswa.
b) sebagai alat untuk mengadakan evaluasi perkembangan siswa
c) sebagai pedoman dalam mengatur kegiatan pendidikan.
4. Bagi  kepala sekolah dan pembiƱa sekolah kurikulum berfungsi
a) sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi, yaitu memperbaiki situasi belajar.
b) sebagai pedoman untuk fungsi supervisi dalam menciptakan situasi untuk menunjang situasi belajar.
 c) sebagai pedoman dalam fungsi supervisi untuk membantu guru dalam memperbaiki situasi belajar.
d) sebagai pedoman untuk  mengadakan evaluasi kemajuan belajar mengajar.
5.  Bagi orang tua murid, kurikulum. berfungsi sebagai panduan untuk membantu anak.
6. Bagi sekolah pada tingkatan di atasnya, kurikulum berfungsi sebagai 
     pemeliharaan keseimbangan proses pendidikan dan penyiapan tenaga guru.
7. Bagi masyarakat dan pemakai lulusan sekolah, kurikulum berfungsi dalam memberikan bantuan guru dalam memperlancar pelaksanaan program pendidikan yang membutuhkan kerja sama dengan pihak orang tua/masyarakat untuk menyempurnakan program pendidikan di sekolah agar bisa lebih serasi dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja.

 C. Konsep Kurikulum
Konsep terpenting yang perlu mendapatkan penjelasan dalam teori kurikulum adalah konsep kurikulum. Ada tiga konsep tentang kurikulum, kurikulum sebagai substansi, sebagai sistem, dan sebagai bidang studi.[5][5]
a.       Konsep pertama, kurikulum sebagai suatu substansi/rencana :
       Suatu kurikulum, dipandang orang sebagai suatu rencana kegiatan belajar bagi murid-murid di sekolah, atau sebagai suatu perangkat tujuan yang ingin dicapai. Suatu kurikulum juga dapat menunjuk  kepada suatu dokumen yang berisi rumusan tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar-mengajar, jadwal, dan evaluasi. Suatu kurikulum juga dapat digambarkan sebagai dokumen tertulis sebagai hasil persetujuan bersama antara para penyusun kurikulum dan pemegang kebijaksanaan pendidikan dengan masyarakat. Suatu kurikulum juga dapat mencakup lingkup tertentu, suatu sekolah, suatu kabupaten, propinsi, ataupun seluruh negara.
b.      Konsep kedua, adalah kurikulum sebagai suatu sistem
      Sistem kurikulum merupakan bagian dari sistem persekolahan, sistem pendidikan, bahkan sistem masyarakat. Suatu sistem kurikulum mencakup struktur personalia, dan prosedur kerja bagaimana cara me­nyusun suatu kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi, dan menyem­purnakannya. Hasil dari suatu sistem kurikulum adalah tersusunnya suatu kurikulum, dan fungsi dari sistem kurikulum adalah bagaimana memelihara kurikulum agar tetap dinamis.
c.    Konsep ketiga, kurikulum sebagai suatu bidang studi:
      Yaitu bidang studi kurikulum. Ini merupakan bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan pengajaran. Tujuan kurikulum sebagai bidang studi adalah mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem kurikulum. Mereka yang mendalami bidang kurikulum mempelajari konsep-konsep dasar tentang kurikulum. Melalui studi kepustakaan dan berbagai kegiatan penelitian dan percobaan, mereka menemukan hal-hal barn yang dapat memperkaya dan memperkuat bidang studi kurikulum.
Seperti halnya para ahli ilmu sosial lainnya, para ahli teori kurikulum juga dituntut untuk :
1.    mengembangkan definisi-definisi deskriptif dan preskriptif dari istilah-istilah teknis
2.  mengadakan klasifikasi tentang pengetahuan yang telah ada dalam pengetahuan-pengetahuan baru
3.   melakukan penelitian inferensial dan prediktif
4.    mengembangkan sub­subteori kurikulum, mengembangkan dan melaksanakan model-model kurikulum.
     Keempat tuntutan tersebut menjadi kewajiban seorang ahli teori kurikulum. Melalui pencapaian keempat hal tersebut baik sebagai subtansi,sebagai sistem, maupun bidang studi kurikulum dapat bertahan dan dikembangkan.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
  1. Awal mulanya kata curriculum digunakan dalam bidang olahraga karena memiliki arti suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari mulai dari garis start sampai dengan finish.  Namun pada tahun 1995 istilah kurikulum digunakan dalam dunia pendidikan, dengan pengertian sebagai rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan di lembaga pendidikan. Berdasarkan seluruh pandangan dari berbagai sudut mengenai pengertian kurikulum, maka dapat disimpulkan pengertian kurikulum adalah sederet rancangan peraturan pembelajaran yang dibuat oleh institusi pendidikan untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pendidikan tertentu.   
  2. Fungsi Kurikulum
kurikulum berfungsi sebagai organisasi belajar yang harus dikuasai dan dikembangka seirama perkembangan siswa.
  1. Konsep Kurikulum

a.       Konsep pertama, kurikulum sebagai suatu substansi/rencana :
b.      Konsep kedua, adalah kurikulum sebagai suatu sistem
c.    Konsep ketiga, kurikulum sebagai suatu bidang studi:
















DAFTAR PUSTAKA


Harun Asrohah,Anas Amin Alamsyah, Pengembangan Kurikulum,
kopertaisIV Press, Surabaya 2014
http://mhadhicahyadi.blogspot.co.id/2014/12/makalah-pengertian-dimensi-fungsi-dan.html
Suratmanskaters.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-konsep-fungsi-dan-peranan.html














[1][1] Harun Asrohah,Anas Amin Alamsyah, Pengembangan Kurikulum” Surabaya: kopertaisIV Press,  2014) hlm.27
[2][2] http://mhadhicahyadi.blogspot.co.id/2014/12/makalah-pengertian-dimensi-fungsi-dan.html
[3][3] .Harun Asrohah,Anas Amin Alamsyah, Pengembangan Kurikulum” (Surabaya: kopertaisIV Press,  2014) hlm.29

[4][4].Harun Asrohah,Anas Amin Alamsyah, Pengembangan Kurikulum” (Surabaya: kopertaisIV Press,  2014) hlm30.


[5][5] Suratmanskaters.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-konsep-fungsi-dan-peranan.html